Kamis, 03 Juli 2014

Dari Sampah Daun Ke Kas Kampung

Sampah daun bisa menjadi sumber pemasukan kampung?! Gimana caranya? Kan sampah daun ngga ada gunanya? Paling-paling buat makan kambing :D

Nah di Sekip, sampah daun ini punya nilai jual loh... Dengan tangan-tangan terampil Ibu-ibu PKK Rt04 Rw23 Sekip, sampah-sampah daun dan sampah organik rumah tangga yang biasanya dibuang begitu saja ke TPU tiap minggunya mereka kumpulkan jadi satu untuk kemudian diolah dan dikemas di GREENLIFE Center... Yuk kita ikuti ibu-ibu ini dalam mengolah sampah daun menjadi kas kampung!

Sampah-sampah rumah tangga yang biasanya terdiri dari tiga bagian yaitu : sampah organik, sampah plastik, dan sampah kaca dipisah dan dimasukkan ke dalam karung sampah yang telah dibagikan untuk tiap-tiap rumah yang ada di kampung Sekip. Tiap hari Jum'at dan Minggu, Ibu ketua RT mengkoordinir ibu-ibu PKK dan Dawis untuk mengumpulkan sampah-sampah yang bisa di daur ulang kembali untuk kemudia diolah menjadi Bank Sampah RT04. Nah Bank Sampah ini jenisnya macam-macam, ada yang pemanfaatan kertas, platik, kaca, kardus, daun dan lain-lain. Kali ini kita bahas yang sampah daun dulu ya,,, pemanfaatan sampah lainnya kita bahas di lain artikel.


Pemisahan Sampah Organik dan Anorganik

Kegiatan pemanfaatan daun dan sampah organik ini awalnya dikenalkan oleh Pak Suparman. Beliau mengajarkan kepada ibu-ibu PKK untuk memanfaatkan sampah-sampah yang biasanya terbuang ini untuk kemudian nanti dapat dimanfaatkan sebagai pemasukan kas rumah tangga mereka masing-masing. Karena skalanya masih belum terlalu luas dalam menjangkau seluruh warga, maka Pak Suparman beserta istri memutuskan untuk mengkoordinir sampah-sampah daun dari rumah tangga untuk kemudian dikumpulkan dan diolah bersama ibu-ibu PKK lainnya di Greenlife Center menjadi pupuk kompos organik. Nah caranya mudah, di Greenlife Center ada 5 tong yang berisi sampah daun mulai dari yang masih baru (fresh dari rumah tangga), yang masih dalam tahap pengolahan, sudah hampir siap pakai, hingga yang sudah benar-benar jadi dan terurai menjadi pupuk.


 Wahana Proses Komposting Sampah Daun

Nah daun-daun yang sudah terurai inilah yang kemudian siap dipack, dijual dan didistribusikan ke para penjual bunga dan pupuk di sudut-sudut kota Surakarta sebagai pupuk kompos organik yang murah dan tidak berbahaya bagi pertumbuhan tanaman. Hasil dari penjualan inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai kas RT... Gimana... seru bukan? Kegiatan pengelolaan sampah ini selain mempunyai dampak yang positif terhadap keuangan kampung, juga tentunya mengedukasi ibu PKK dan Dasawisma sebagai garda terdepan dalam rumah tangga untuk terlibat aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan bumi yang nantinya akan diwariskan terhadap anak cucu kita.

Dari Kanan ke Kiri : Sampah daun belum terurai, Kompos setengah jadi, dan Kompos siap pakai.

Kemasan Pupuk Kompos Organik




Pupuk Organik Siap Dipasarkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar